Amaliyah Nahdlatul Ulama (NU) merujuk pada praktik keagamaan sehari-hari yang menjadi ciri khas warga NU. Amaliyah ini bersumber dari ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang berdasarkan pada Al-Qur'an, Hadis, Ijma’ (kesepakatan ulama), dan Qiyas (analogi). Berikut adalah beberapa amaliyah utama yang dijalankan oleh warga NU:
1. Tawassul dan Tabarruk
- Berdoa dengan menyebut nama para nabi, wali, atau orang saleh untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Menghormati peninggalan atau tempat yang dianggap memiliki keberkahan.
2. Tahlilan
- Berkumpul untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu seperti hari ke-7, 40, 100, atau haul (peringatan tahunan).
3. Maulid Nabi
- Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan pembacaan syair pujian (seperti Barzanji, Simtudduror) dan doa bersama.
4. Ziarah Kubur
- Mengunjungi makam orang tua, kerabat, atau ulama untuk mendoakan mereka, mengambil pelajaran, dan mengingat kematian.
5. Istighotsah
- Kegiatan doa bersama yang berisi permohonan kepada Allah agar diberi pertolongan dan keberkahan dalam menghadapi masalah.
6. Shalawatan
- Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW secara rutin sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah.
7. Amalan Sunnah
- Melakukan ibadah sunnah seperti puasa Senin-Kamis, shalat Dhuha, shalat Tahajud, dan amalan sunnah lainnya.
8. Asmaul Husna dan Wirid
- Membaca Asmaul Husna (99 nama Allah) serta dzikir dan wirid yang menjadi amalan sehari-hari setelah shalat fardhu.
9. Penghormatan terhadap Tradisi Lokal
- NU memadukan ajaran Islam dengan kearifan lokal selama tidak bertentangan dengan syariat, seperti tradisi selametan dan kenduri.
10. Kajian Kitab Kuning
- Mempelajari kitab-kitab klasik (kitab kuning) sebagai sumber utama dalam memahami hukum Islam dan akhlak.
Amaliyah ini mencerminkan karakter NU sebagai organisasi yang memadukan antara tradisi Islam dengan budaya lokal, serta menekankan moderasi, toleransi, dan cinta damai dalam beragama.