Ada Non Nahdliyyin Ngatur-ngatur Muktamar NU

 

Ada non Nahdliyyin ngatur-ngatur muktamar NU, mengatakan NU harus membuka diri, jumhud pada satu golongan dari jawa.

Karena katanya seluruh ketua PBNU itu dari jawa.

Menjelang pemilihan ketua PBNU, para penghina NU pada keluar. Mereka seolah-olah peduli dengan NU, seperti memberikan perhatian lebih pada NU.

Padahal mereka menunggu jika NU terjadi kisruh pasti mereka bergembira dan bersorak-sorai.

Mungkin saja mereka buta sejarah, ada Kyai idham Chalid dari banjar Kalsel, selama 28, dan itu ketua PBNU terlama. KH. Ali Yafie, Rois Am NU tahun 1991-1992, beliau pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan. 

Di dalam NU itu ada mekanisme nya sendiri dalam memilih ketua PBNU nya, yang tidak seperti organisasi lain. Disana ada AHWA (kyai sepuh) memilih rois am Syuriah, dan rais am Syuriah yang akan mengurus dan memilih ketua PBNU.

Nah disini kebanyakan orang kalau ada oknum NU salah langsung menyerang NUnya bukan orangnya. Sepertinya ingin NU bubar kaya HTI.

Ada kalanya orang pembenci NU berfikir fallacy seperti ini :

"Berarti NU itu melebihi Islam dong, karena kejumudan terhadap NU?!" 

Qiasnya adalah : Saya bangga terhadap diri saya sebagai Wong Gresik, apakah kebanggaan saya melebihi bangganya saya sebagai warga Indonesia?!

Gresik dan Indonesia itu satu, tidak akan ada Gresik Jika tidak ada Indonesia. Dalam bingkaian NKRI.

Lho kok bisa?

Pengurus PBNU Pertama berasal dari Gresik 

1. KH. M. Zubair 

    Ketua Mustasyar Pertama PBNU

2. H M. Umar Burhan

    Bendahara Tanfidziyah Pertama PBNU

KH. Umar Burhan adalah bendahara pertama NU yang juga menjadi sumber dana terlaksananya Komite Hijaz atau cikal bakal NU.

Awal-awal mendirikan NU Mbah Hasyim berusaha bagaimana jamiiyah NU bisa hidup dan bertahan termasuk merangkul para saudagar agar mau berkhidmah di NU. 

Semoga kita tidak buta sejarah...

Sumber FB:  Dr. Heri Munajib


About the author

Admin
IT

Post a Comment

Komentarmu adalah cerminan dirimu